Selasa, 20 Maret 2012

Muslimah yang dijiwai Ketuhanan dan Kemanusiaan

Muslimah yang baik, berkarakter adaptif senantiasa berkutat dengan jiwa Ketuhanan dan Kemanusiaan. Sebagaimana hakekat seorang manusia, seorang muslimah mempertahankan keimanannya, mengatas-namakan Ketuhanan diatas segala-nya, menjalankan perintah-Nya dan manjauhi larangan-Nya. Hidupnya senantiasa tentram, karena hanya 'Dia' yang kuasa atas dirinya, sehingga apapun yang menjadi ketentuan-Nya, akan diterima dengan lapang dada.

Setiap kendala yang ada akan dihadapi dan coba diselesaikan tanpa ada keluhan. Selalu yakin akan dirinya sendiri, dan kesanggupannya untuk menghadapi hambatan-hambatan yang ada, merupakan ciri utama kepribadian muslimah akibat dari sikap takwa dan kepercayaan serta keyakinannya. Bahkan tidak segan-segan pula untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah, dengan mendirikan masjid, musholla, maupun rumah yatim piatu.

Jiwa kemanusiaan yang dimiliki oleh kaum muslimah adalah berupa 'kepekaan' penderitaan sesama manusia. Mudah berempati dan trenyuh apabila menjumpai kesensaraan umat manusia yang lain. Sehingga akan mendorong jiwanya untuk saling membantu sesama manusia. Dengan penuh kesadaran menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan sesamanya.

Sensitifitas terhadap sisi-sisi manusia yang sangat halus, telah mendorong para muslimah bergotong royong saling membantu, toleransi dan mengamalkan hartanya untuk menolong sesamanya. Bencana, naas, adalah merupakan 'cobaan' yang dialami manusia, yang mungkin saja bisa terjadi pada setiap manusia, maka dengan kesadaran tersebut, muslimah yang baik akan 'merendahkan hati'nya dan mengulurkan tangannya untuk saling menolong.

Kesombongan, iri dengki, adalah sifat yang sangat dijauhi, karena akan membuat 'penyakit' di dalam hati, yang akan membuat para muslimah menjadi manusia yang merugi. Sebaliknya sifat baik yang membuat hati 'bening' akan membuat para muslimah damai, tentram dan berbahagia selamanya.

"Memang baik menjadi orang penting, tapi akan lebih penting menjadi orang baik"

"Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain"

Demikian kata pepatah yang menjadi spirit para muslimah.

Menata hati adalah kegiatan terpenting bagi manusia, terutama muslimah, menjaga hati agar tidak menyakiti sesama manusia, dan melakukan perbuatan yang terbaik untuk sesama, akan berlomba-lomba dilaksanakan para muslimah untuk mencapai karakter luhur, yang dijiwai oleh keimanan dan kemanusiaan.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar